RENANG GAYA BEBAS, PUNGGUNG, KUPU-KUPU, DAN DADA
Sejarah Renang
Manusia sudah dapat berenang sejak zaman prasejarah, bukti tertua mengenai berenang adalah lukisan-lukisan tentang perenang
dari Zaman Batu telah ditemukan di "gua perenang" yang berdekatan dengan Wadi
Sora di Gilf Kebir, Mesir barat daya. Catatan tertua mengenai berenang berasal dari 2000 SM.
Beberapa di antara dokumen tertua yang menyebut tentang berenang adalah Epos
Gilgamesh, Iliad, Odyssey, dan Alkitab (Kitab Yehezkiel 47:5, Kisah Para Rasul 27:42, Kitab Yesaya 25:11), serta Beowulf dan hikayat-hikayat lain. Pada 1538, Nikolaus Wynmann seorang profesor bahasa dari Jerman menulis buku mengenai renang yang pertama, Perenang atau Dialog
mengenai Seni Berenang (Der Schwimmer oder ein Zwiegespräch über die
Schwimmkunst).
Perlombaan renang di Eropa dimulai sekitar tahun
1800 setelah dibangunnya kolam-kolam
renang. Saat itu, sebagian besar peserta berenang dengan gaya dada. Pada 1873, John Arthur Trudgen memperkenalkan gaya rangkak depan atau disebut gaya trudgen dalam perlombaan renang di dunia Barat. Trudgen menirunya dari teknik
renang gaya bebas suku Indian di Amerika Selatan. Renang merupakan salah satu cabang olahraga dalam Olimpiade Athena 1896. Pada tahun 1900, gaya punggung dimasukkan sebagai nomor baru renang Olimpiade. Persatuan renang dunia, Federation Internationale de
Natation (FINA) dibentuk pada 1908. Gaya kupu-kupu yang pada awalnya merupakan salah satu variasi gaya dada diterima sebagai
suatu gaya tersendiri pada tahun 1952.
Gaya renang
Dalam renang untuk rekreasi, orang berenang dengan gaya dada, gaya punggung, gaya bebas dan gaya
kupu-kupu. Gaya renang yang dilombakan dalam perlombaan renang
adalah gaya kupu-kupu, gaya punggung, gaya dada, dan gaya bebas. Dalam lomba
renang nomor gaya bebas, perenang dapat menggunakan berbagai macam gaya renang,
kecuali gaya dada, gaya punggung, dan gaya kupu-kupu. Tidak seperti halnya gaya
dada, gaya punggung, dan gaya kupu-kupu, Federasi Renang Internasional tidak mengatur teknik yang digunakan dalam nomor renang gaya bebas. Walaupun demikian, hampir semua perenang berenang dengan gaya krol, sehingga gaya krol (front crawl) digunakan hampir secara universal
oleh perenang dalam nomor renang gaya bebas.
1.
Gaya bebas
Gaya bebas adalah berenang dengan posisi dada menghadap ke permukaan air. Kedua belah tangan secara bergantian digerakkan jauh ke depan dengan gerakan mengayuh,
sementara kedua belah kaki secara bergantian dicambukkan naik turun ke atas dan
ke bawah. Sewaktu berenang gaya bebas, posisi wajah menghadap ke permukaan air. Pernapasan dilakukan saat lengan digerakkan ke luar dari air, saat tubuh menjadi miring
dan kepala berpaling ke samping. Sewaktu mengambil napas, perenang bisa memilih untuk menoleh ke kiri atau ke kanan. Dibandingkan gaya
berenang lainnya, gaya bebas merupakan gaya berenang yang bisa membuat tubuh
melaju lebih cepat di air.
Gaya bebas merupakan gaya yang tidak terikat dengan teknik-teknik dasar
tertentu. Gaya bebas dilakukan dengan beraneka ragam gerakan dalam berenang
yang bisa membuat perenang dapat melaju di dalam air. Sehingga gerakan dalam
gaya bebas bisa digunakan oleh beberapa orang, baik yang sudah terlatih maupun
para pemula.
1. Gerakan kaki
Gerakkan kaki ke atas
dan ke bawah secara bergantian (seperti orang yang sedang berjalan kaki),
tetapi antara kaki dan paha dengan posisi lurus atau dengkul tidak boleh
ditekuk. Gerakan ini dilakukan terus menerus.
Perhatikan:
Selama melakukan
gerakan ini, kaki dan paha harus selalu dengan posisi lurus. Dengkul tidak boleh
ditekuk. Jadi yang bergerak bukan lutut/kaki, melainkan pangkal paha/pinggul
2. Gerakan tangan
a. Posisi awal, kedua
tangan lurus di atas kepala (kedua telapak tangan agak berdekatan, tetapi tidak
perlu menempel)
b. Kemudian tarik
tangan kiri ke bawah, terus ditarik sampai ke belakang.
c. Kemudian angkat
tangan kiri keluar dari permukaan air dan ayunkan tangan kiri tersebut sejauh
mungkin ke depan (ketika tangan di atas permukaan air, siku tangan kiri agak
ditekuk di dekat telinga. Kemudian diluruskan kembali dan diayunkan sejauh
mungkin ke depan masuk ke permukaan air).
d. Pada waktu tangan
kiri diangkat keluar dari permukaan air, langsung gerakkan dan tarik tangan
kanan ke bawah sampai ke belakang -sama dengan gerakan tangan kiri pada langkah
b.
e. Kemudian angkat
tangan kanan keluar dari permukaan air dan ayunkan tangan kanan tersebut sejauh
mungkin ke depan (ketika tangan di atas permukaan air, siku tangan kanan agak
ditekuk di dekat telinga. Kemudian diluruskan kembali dan diayunkan sejauh
mungkin ke depan masuk ke permukaan air)-sama dengan gerakan tangan kiri pada
langkah c.
Ulangi langkah b – e
di atas
Jadi urutan gerakan
tangan gaya bebas :
- Posisi Awal Kedua
tangan lurus ke depan
- Tarik tangan kiri
mengayuh ke bawah sampai ke belakang
- Setelah tangan kiri
selesai mengayuh sampai ke belakang, angkat tangan kiri tersebut ke atas
permukaan air dan ayunkan tangan kiri sejauh mungkin ke depan
- Tarik tangan kanan
mengayuh ke bawah sampai ke belakang
- Setelah tangan kanan
selesai mengayuh sampai ke belakang, angkat tangan ke atas permukaan air dan
ayunkan tangan kanan sejauh mungkin ke depan
- Begitu seterusnya
Perhatikan
Tangan kiri dan kanan
bergerak secara bergantian. Ketika tangan kiri selesai mengayuh dan mulai
diangkat keluar dari dalam air, tangan kanan langsung masuk ke dalam air dan
mengayuh ke belakang, begitu seterusnya.
3. Gerakan kombinasi tangan, kaki & mengambil nafas
Kaki terus bergerak seperti pada point 1 di atas.
Pengambilan nafas dilakukan ketika tangan kiri sedang
diayunkan ke depan untuk masuk kembali ke dalam air, sedangkan tangan kanan
akan naik ke permukaan air. Pada saat itulah, gerakkan kepala ke kanan untuk
ambil nafas.
Begitu juga bila Anda lebih suka bernafas ke kiri,
yaitu dilakukan ketika tangan kanan sedang diayunkan ke depan untuk masuk
kembali ke dalam air dan tangan kiri akan naik ke permukaan air.
Ketika mengambil nafas, kepala jangan diangkat ke
atas, melainkan hanya menoleh ke samping kanan (atau boleh juga ke kiri
...pilih salah satu yang menurut Anda lebih nyaman)
Tips :
1) Kaki terus bergerak (tidak boleh berhenti), walau
ketika sedang mengambil nafas.
2) Tangan kanan dan kiri bergerak terus secara
bergantian (tanpa jeda /istirahat).
3) Posisi telapak tangan agak menghadap ke luar ketika
akan menyentuh permukaan air. Jadi seolah-olah ujung ibu jari tangan yang
menyentuh permukaan air lebih dulu.
4) Ketika kepala menoleh ke kanan (atau ke kiri) untuk
mengambil nafas, kemudian langsung secepatnya gerakkan kembali kepala ke dalam
air. Jangan menunggu gerakan tangan kanan (tangan kiri) selesai.
5) Agar gaya bebas ini bisa lebih cepat dan gerakannya
lebih stabil, pengambilan nafas dilakukan setelah 2 - 3 set gerakan tangan.
Jadi jangan sekali gerakan tangan langsung mengambil nafas.
Perlengkapan renang yang biasa digunakan untuk belajar gaya Bebas:
- Papan Pelampung
- Hand Paddle
2.
Gaya dada
Gaya dada merupakan gaya berenang paling populer untuk renang rekreasi.
Posisi tubuh stabil dan kepala dapat berada di luar air dalam waktu yang lama. Gaya dada atau gaya katak adalah berenang dengan posisi dada menghadap ke permukaan air, namun berbeda dari gaya bebas, batang tubuh
selalu dalam keadaan tetap. Kedua belah kaki menendang ke arah luar sementara
kedua belah tangan diluruskan di depan. Kedua belah tangan dibuka ke samping
seperti gerakan membelah air agar badan maju lebih cepat ke depan. Gerakan
tubuh meniru gerakan katak sedang berenang
sehingga disebut gaya katak. Pernapasan dilakukan ketika mulut berada di
permukaan air, setelah satu kali gerakan tangan-kaki atau dua kali gerakan
tangan-kaki.
Dalam pelajaran berenang, perenang pemula belajar gaya dada atau gaya bebas. Di antara ketiga nomor renang resmi yang diatur Federasi Renang Internasional, perenang gaya dada adalah perenang yang paling lambat.
1.
Gerakan kaki
a. Kaki ditekuk (dengkul dibengkokkan/ditekuk).
b. Kemudian tendangkan/luruskan kaki dengan
posisi kedua kaki terbuka (kaki kiri dan kaki kanan saling berjauhan).
c. Masih dalam posisi kaki lurus, kemudian kaki
dirapatkan (sampai telapak kaki kiri dan kanan agak bersentuhan, ini akan
menambah daya dorong).
Jadi urutan gerakan kaki gaya dada ini :
a.
Tekuk, tendang,
rapatkan,
b.
Tekuk, tendang,
rapatkan,
dan seterusnya.
dan seterusnya.
2.
Gerakan
tangan
a.
Posisi awal,
kedua tangan lurus di atas kepala (kedua telapak tangan saling bertemu &
menempel).
b.
Kemudian tarik
tangan ke samping kanan dan kiri, tetapi tidak perlu terlalu ke samping (cukup
tarik ke samping selebar bahu dan selebihnya tarik ke bawah).
c.
Luruskan tangan
kembali.
Jadi urutan gerakan tangan gaya dada ini :
a.
Luruskan tangan
di atas kepala, gerakkan tangan ke samping kiri dan kanan.
b.
Luruskan tangan
di atas kepala, gerakkan tangan ke samping kiri dan kanan,
dan seterusnya.
dan seterusnya.
3.
Gerakan
kombinasi tangan, kaki & mengambil nafas
a.
Gerakan tangan dan
kaki dilakukan bergantian.
b.
Pengambilan nafas
dilakukan ketika gerakan tangan ke samping kiri dan kanan, kemudian kepala
mendongak ke atas sambil mengambil nafas.
Gerakan pada renang gaya dada pada dasarnya lebih fokus pada gerakan tangan
dan kaki, tetapi ada juga gerakan pendukung yaitu gerakan pada leher atau
kepala.
1.
Gerakan Lengan.
Gerakan lengan terjadi ketika perenang melakukan gerakan meluncur ke depan, dimana bagian-bagian tubuh yang bekerja antara lain :
1. Sendi articulatio humeri
2. Otot M. latisimus dorsi
Origo : Separuh bagian bawah processi spinosi columna vertebralis sampai os sacrum dan crista iliaca
Insertio : Permukaan ventral os humerus di bawah tuberculum minus humeri
1. Sumbu : Frontal
2. Bidang : Sagital
3. Pengungkit : Jenis pengungkit ke 3 , yaitu gaya berada di antara beban dan sumbu.
Gerakan lengan terjadi ketika perenang melakukan gerakan meluncur ke depan, dimana bagian-bagian tubuh yang bekerja antara lain :
1. Sendi articulatio humeri
2. Otot M. latisimus dorsi
Origo : Separuh bagian bawah processi spinosi columna vertebralis sampai os sacrum dan crista iliaca
Insertio : Permukaan ventral os humerus di bawah tuberculum minus humeri
1. Sumbu : Frontal
2. Bidang : Sagital
3. Pengungkit : Jenis pengungkit ke 3 , yaitu gaya berada di antara beban dan sumbu.
2.
Gerakan Sendi Siku ( Articulasio Cubiti )
Gerakan pada sendi siku merupakan rangkaian gerakan pada lengan tangan dimana bagian-bagian yang bekerja pada sendi siku antara lain :
1. sendi engsel : antara humerus dadn ulna
2. sendi peluru : antara capitulum humeri dan radius
3. sendi kisar : antara ulna dan radius
a. Epicondylus humerus, tempat perlekatan (origo) otot-otot yang menggerakkan tangan dan sendi pergelangan tangan
b. Tuberositas radii, tempat intertio m biceps bracii
c. Procecus olecranii, tempat incercio m triceps bracii
d. Troclea olecranii, permukaan sendi humerus yang bertemu dengan permukaan sendi ulna pada sendi siku
e. Procecus coronoideus ulna, yang berperan pada sendi engsel
f. Capitulum humeri, yang bersendi dengan fovea radii ( sendi peluru )
g. Capitulum radii
4. Sumbu : frontal
5 Bidang : Sagital
6. Pengkit : Pengungkit 2 , yaitu beban berada diantara sumbu dan gaya.
Gerakan pada sendi siku merupakan rangkaian gerakan pada lengan tangan dimana bagian-bagian yang bekerja pada sendi siku antara lain :
1. sendi engsel : antara humerus dadn ulna
2. sendi peluru : antara capitulum humeri dan radius
3. sendi kisar : antara ulna dan radius
a. Epicondylus humerus, tempat perlekatan (origo) otot-otot yang menggerakkan tangan dan sendi pergelangan tangan
b. Tuberositas radii, tempat intertio m biceps bracii
c. Procecus olecranii, tempat incercio m triceps bracii
d. Troclea olecranii, permukaan sendi humerus yang bertemu dengan permukaan sendi ulna pada sendi siku
e. Procecus coronoideus ulna, yang berperan pada sendi engsel
f. Capitulum humeri, yang bersendi dengan fovea radii ( sendi peluru )
g. Capitulum radii
4. Sumbu : frontal
5 Bidang : Sagital
6. Pengkit : Pengungkit 2 , yaitu beban berada diantara sumbu dan gaya.
3.
Gerakan Pergelangan Tangan ( Articulasio Radiocarpae)
Pergelangan tangan atau articulatio radiocarpae, juga merupakan satu rangkaian dalam gerakan tangan saat melakukan renang gaya dada yaitu saat meluncur, dan bagian pergelangan tangan yang bekerja antara lain :
1. Sendi : Sendi Condyloid
Di sini yang bersendi ialah ujung distal radius dengan tiga tulang carpalia sebelah proksimal, yaitu : os. Naviculare, os. Lunatum dan os. Triquetrum.
2. Otot : m. Pronator teres dan m. Pronator kuadratus
3. Origo : Epicondylus medial humeri
4. Sumbu : Sagital
5. Bidang : Frontal
6. Pengungkit : Pengungkit jenis 2
Pergelangan tangan atau articulatio radiocarpae, juga merupakan satu rangkaian dalam gerakan tangan saat melakukan renang gaya dada yaitu saat meluncur, dan bagian pergelangan tangan yang bekerja antara lain :
1. Sendi : Sendi Condyloid
Di sini yang bersendi ialah ujung distal radius dengan tiga tulang carpalia sebelah proksimal, yaitu : os. Naviculare, os. Lunatum dan os. Triquetrum.
2. Otot : m. Pronator teres dan m. Pronator kuadratus
3. Origo : Epicondylus medial humeri
4. Sumbu : Sagital
5. Bidang : Frontal
6. Pengungkit : Pengungkit jenis 2
4.
Gerakan Pada Lutut ( M. Rectus Femoris)
Salah satu rangkaian gerak pada renang gaya dada yaitu gerakan pada kaki, dimana salah satu bagian yang bergerak adalah lutut dan bagian – bagian yang bekerja antara lain :
1. sendi : sendi lutut
2. otot : m rectus femoris
3. origo : pada panggul (spina iliaca anterior inferior)
4. sumbu : frontal
5. bidang : frontal
6. pengungkit : jenis ke 1
5. Tungkai Bawah
1. Sendi : Pergelangan kaki ( Articulatio Talocruralis)
2. Otot : M Tricep Surae
3. Origo : Femoris dan Tibia
4. Intersio : os calcaneus
5. Bidang : Frontal
6. Sumbu : Frontal
7. Pengungkit : Jenis 1
Salah satu rangkaian gerak pada renang gaya dada yaitu gerakan pada kaki, dimana salah satu bagian yang bergerak adalah lutut dan bagian – bagian yang bekerja antara lain :
1. sendi : sendi lutut
2. otot : m rectus femoris
3. origo : pada panggul (spina iliaca anterior inferior)
4. sumbu : frontal
5. bidang : frontal
6. pengungkit : jenis ke 1
5. Tungkai Bawah
1. Sendi : Pergelangan kaki ( Articulatio Talocruralis)
2. Otot : M Tricep Surae
3. Origo : Femoris dan Tibia
4. Intersio : os calcaneus
5. Bidang : Frontal
6. Sumbu : Frontal
7. Pengungkit : Jenis 1
5.
Gerakan Pada Tulang Bahu
Pada renang gaya dada juga terjadi gerakan pada tulang bahu diantaranya adalah
1. sendi : sendi bahu
2. otot :
a. golongan A : otot-otot yang berorigo pada tulang scapula dan berintersio pada tulang lengan atas ( humerus)
b. golongan B : otot-otot yang mempunyai origo pada batang badan dan berintersio pada tulang scapula
c. golongan C : otot-otot yang berorigo pada batang badan dan berintertio pada tulang humerus
1. bidang : frontal
2. sumbu : sagital
3. pengungkit : jenis 1
Pada renang gaya dada juga terjadi gerakan pada tulang bahu diantaranya adalah
1. sendi : sendi bahu
2. otot :
a. golongan A : otot-otot yang berorigo pada tulang scapula dan berintersio pada tulang lengan atas ( humerus)
b. golongan B : otot-otot yang mempunyai origo pada batang badan dan berintersio pada tulang scapula
c. golongan C : otot-otot yang berorigo pada batang badan dan berintertio pada tulang humerus
1. bidang : frontal
2. sumbu : sagital
3. pengungkit : jenis 1
6.
Gerakan Pada Otot Leher
Gerakan pada leher tidak kalah pentingnya dengan gerakan-gerakan yang lain pada renang gaya dada, dimana gerakan ini terjadi ketika perenang sedang melakukan gerakan pengambilan nafas.
Gerakan pada leher tidak kalah pentingnya dengan gerakan-gerakan yang lain pada renang gaya dada, dimana gerakan ini terjadi ketika perenang sedang melakukan gerakan pengambilan nafas.
Tips :
a.
Ketika mulai
belajar tangan berpegangan pada pinggir kolam, kemudian gerakkan kaki seperti
di atas. Lakukan sampai lancar.
b.
Kemudian Anda
bisa meminta seorang teman untuk memegangi tangan Anda, sehingga Anda bisa
menyeberangi kolam dengan menggerakkan kaki dan tangan tetap dipegangi teman
Anda. Untuk anak-anak, orang tua / pelatih renang bisa melakukan ini.
Nb.
Kaki seringkali tidak mengapung di permukaan air, melainkan terlalu ke bawah, hal ini dikarenakan kepala tidak masuk ke dalam air.
Oleh karena itu saat berlatih kaki ini sekaligus dijadikan sebagai sarana untuk berlatih gerakan kepala untuk mengambil nafas nantinya. Hal ini dilakukan dengan cara memasukkan kepala ke dalam air selama belajar gerakan kaki dan menaikkan kepala hanya bila mau mengambil nafas.
Nb.
Kaki seringkali tidak mengapung di permukaan air, melainkan terlalu ke bawah, hal ini dikarenakan kepala tidak masuk ke dalam air.
Oleh karena itu saat berlatih kaki ini sekaligus dijadikan sebagai sarana untuk berlatih gerakan kepala untuk mengambil nafas nantinya. Hal ini dilakukan dengan cara memasukkan kepala ke dalam air selama belajar gerakan kaki dan menaikkan kepala hanya bila mau mengambil nafas.
c.
Setelah lancar,
maka sekarang kita agak ke tengah kolam. Kemudian kita mengapungkan badan
(seperti posisi meluncur) dan gerakkan kaki gaya dada seperti di atas sampai ke
pinggir kolam. Lakukan sampai lancar.
d.
Setelah itu
sekarang mulai belajar menggerakkan tangan. Lakukan 2 atau 3 kali gerakan kaki,
kemudian baru gerakkan tangan gaya dada seperti di atas. Begitu seterusnya,
lakukan sampai lancar.
e.
Setelah cukup
lancar, maka mulailah belajar mengambil nafas. Ketika tangan bergerak ke samping,
maka naikkan kepala sedikit ke atas permukaan air dan langsung ambil nafas.
Lakukan sampai lancar.
Kemudian berlatihlah lebih ke tengah dan
berenang untuk mencapai pinggir kolam. Lakukan terus sampai bisa selebar kolam
renang.
3.
Gaya punggung
Sewaktu berenang gaya punggung, orang berenang dengan posisi punggung menghadap ke permukaan air. Posisi wajah berada di atas air sehingga orang mudah mengambil napas. Namun perenang
hanya dapat melihat atas dan tidak bisa melihat ke depan. Sewaktu berlomba,
perenang memperkirakan dinding tepi kolam dengan menghitung jumlah gerakan.
Dalam gaya punggung, gerakan lengan dan kaki serupa dengan gaya bebas, namun dengan posisi tubuh telentang di permukaan
air. Kedua belah tangan secara bergantian digerakkan menuju pinggang seperti
gerakan mengayuh. Mulut dan hidung berada di luar air sehingga mudah mengambil atau membuang napas dengan
mulut atau hidung.
Sewaktu berlomba, berbeda dari sikap start perenang gaya bebas, gaya dada, dan gaya kupu-kupu yang semuanya dilakukan di atas balok start, perenang gaya punggung
melakukan start dari dalam kolam. Perenang menghadap ke dinding kolam dengan
kedua belah tangan memegang besi pegangan. Kedua lutut ditekuk di antara kedua
belah lengan, sementara kedua belah telapak kaki bertumpu di dinding kolam.
Gaya punggung adalah gaya berenang yang sudah dikenal sejak zaman kuno. Pertama kali
diperlombakan di Olimpiade Paris 1900, gaya punggung merupakan gaya renang tertua yang diperlombakan setelah
gaya bebas.
1.
Gerakan kakia. Kaki kanan dan kiri digerakkan naik turun secara bergantian (seperti orang yang sedang berjalan /seperti gaya bebas tetapi dengan posisi wajah menghadap ke atas)
b. Kaki digerakkan bergantian dengan cukup cepat agar arah renang Anda tidak melenceng/berbelok
2. Gerakan tangan
a. Posisi awal satu tangan lurus di atas kepala
b. Kemudian langsung mengayuh ke belakang menuju pinggang
c. Kemudian angkat keluar dari permukaan air dan kembalikan ke posisi awal
d. Lakukan hal yang sama dengan tangan yang satunya
Jadi tangan kiri dan kanan bergerak secara bergantian, ketika tangan kiri keluar dari dalam air, tangan kanan masuk ke dalam air, begitu seterusnya.
3. Gerakan kombinasi tangan, kaki & mengambil nafas
Kaki terus bergerak seperti pada point 1 di atas.
Dengan gaya ini, tidak akan ada masalah kesulitan dalam pengambilan nafas karena wajah kita berada di atas air.
Mungkin yang jadi masalah adalah apakah kita sudah sampai ujung kolam atau belum, karena kita tidak bisa melihatnya (mata kita menghadap ke atas). Hal ini bisa diatasi dengan menghitung gerakan tangan.
Tips :
1) Posisi kaki jangan terlalu di permukaan air, melainkan agak ke dalam masuk ke dalam air (hal ini akan membantu kecepatan ..juga memudahkan kepala tetap berada di atas)
2) Kaki terus bergerak, jangan berhenti (hal ini agar arah renang kita tidak melenceng/berbelok).
3) Telapak kaki agak diluruskan sedemikian rupa sehingga menjadi lurus / sejajar dengan tulang kaki
4) Posisi kedua kaki berdekatan satu dengan yang lainnya.
5) Dagu agak didekatkan ke dada, hal ini akan membantu kecepatan dalam berenang.
6) Gerakan tangan ketika masuk ke dalam air, maka sisi telapak tangan yang masuk ke dalam air terlebih dulu (hal ini memperkecil tahanan dari air)
4.
Gaya kupu-kupu
Gaya kupu-kupu atau gaya lumba-lumba adalah salah satu gaya berenang dengan
posisi dada menghadap ke permukaan air. Kedua belah lengan secara bersamaan ditekan ke bawah dan digerakkan ke arah luar sebelum
diayunkan ke depan. Sementara kedua belah kaki secara bersamaan menendang ke
bawah dan ke atas seperti gerakan sirip ekor ikan atau lumba-lumba. Udara dihembuskan
kuat-kuat dari mulut dan hidung sebelum kepala muncul dari air, dan udara dihirup lewat mulut ketika
kepala berada di luar air.
Gaya kupu-kupu diciptakan tahun 1933, dan merupakan gaya berenang paling baru. Berbeda dari renang gaya
lainnya, perenang pemula yang belajar gaya kupu-kupu perlu waktu lebih lama
untuk mempelajari koordinasi gerakan tangan dan kaki.
1.
Berenang gaya
kupu-kupu juga menuntut kekuatan yang lebih besar dari perenang. Kecepatan
renang gaya kupu-kupu didapat dari ayunan kedua belah tangan secara bersamaan.
Perenang tercepat gaya kupu-kupu dapat berenang lebih cepat dari perenang gaya
bebas. Dibandingkan dalam gaya berenang lainnya, perenang gaya kupu-kupu tidak
dapat menutupi teknik gerakan yang buruk dengan mengeluarkan tenaga yang lebih
besar. Teknik Gerakan Kaki
- Diawali dengan posisi kaki dan paha dengan posisi lurus. Lutut lururs dan kedua telapak kaki dalam posisi agak rapat.
- Gerakkan kedua kaki secara bersamaan sedikit ke atas permukaan air.
- Kemudian jatuhkan ke dua kaki secara bersamaan ke bawah, sehingga memunculkan dorongan ke depan. Dan pinggul akan terdorong dan naik ke depan.
- Pinggul atau pantat bergerak ke atas hingga memberikan gaya dorong ke depan yang lebih besar.
2.
Teknik Gerakan Tangan
- Gerakan tangan diawali dengan kedua tangan lurus di atas kepala (kedua telapak tangan berdekatan, tapi tidak perlu menempel satu dengan yang lainnya)
- Tarik kedua tangan ke bawah secara bersamaan kemudian terus tarik sampai ke belakang.
- Angkat kedua tangan secara bersamaan keluar dari permukaan air dan ayunkan kembali depan.
3.
Teknik Gerakan Kombinasi Tangan, Kaki dan Pengambilan Nafas
- Gerakkan kaki seperti pada keterangan di atas. Kemudian gerakkan kedua tangan ke bawah secara bersamaan. Pada waktu gerakan tangan ke bawah inilah saat kita sedikit menaikkan kepala ke atas untuk mengambil nafas melalui mulut. Untuk pengeluaran nafas dapat kita lakukan pada waktu di dalam air.
- Gerakan kaki dan tangan dilakukan bergantian.
Tips :
a. Awalnya mungkin Anda hanya kuat 1/2 lebar kolam ..teruskan berlatih. Jangan
khawatir karena memang gaya ini yang paling berat. Semakin sering Anda
berlatih, maka Anda akan semakin bisa
Bila dirasa terlalu berat, Anda bisa memulai belajar dengan melakukan 2 set gerakan kaki, baru kemudian diikuti 1 set gerakan tangan.
Bila dirasa terlalu berat, Anda bisa memulai belajar dengan melakukan 2 set gerakan kaki, baru kemudian diikuti 1 set gerakan tangan.
b. Setelah cukup lancar, maka mulai perbaikilah gaya ini dengan memperbaiki
start awal gaya kupu. Kepala ditekuk agak ke bawah (dagu agak menempel ke dada)
dan gerakkan pinggul lebih dulu, sehingga kaki terangkat dan
lecutkan/tendangkan kaki dengan posisi lurus sejauh mungkin ke belakang.
Gerakan kaki jangan dilakukan dilakukan secara berlebihan. Setelah itu baru
gerakkan tangan. Berikutnya, gerakan kaki selalu dimulai dari pinggul. Untuk
membantu gerakan pinggul agak naik ke atas, kepala bisa ditekuk ke bawah (dagu
agak ditempelkan ke dada).
c. Posisikan tubuh selalu di permukaan air, jangan terlalu dalam.
d. Agar lebih cepat dan gerakan lebih stabil, lakukan 2 - 3 set gerakan kaki
dan tangan baru kemudian menaikkan kepala untuk mengambil nafas.
e. Kesempatan kepala untuk naik ke atas permukaan air sangatlah sedikit dan
sebentar (tidak seperti gaya dada), karena itu manfaatkanlah sebaik mungkin.
f.
Ketika kepala sedang
tidak ke atas permukaan air untuk bernafas, pastikan posisi dagu agak menempel
ke dada. Ini akan menambah daya luncur gaya kupu menjadi lebih kuat.
g. Seringkali sewaktu tangan berada di dalam air, gerakan tangan membentuk
seperti huruf S. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan dorongan yang lebih kuat
ke depan. Tetapi ada juga pelatih yang mengajarkan gerakan tangan biasa saja,
sehingga gerakan tangan bisa lebih cepat dan kuantitas gerakan tangannya lebih
banyak.
Risiko
Terdapat berbagai risiko saat manusia berada di air, baik sengaja maupun
tidak sengaja. Kecelakaan di air dapat menyebabkan cedera hingga kematian akibat tenggelam. Oleh karena itu, sebelum memasuki air, perenang harus mencari tahu
kedalaman kolam renang, sungai, atau laut yang ingin direnangi.
Berenang di sungai atau di laut bisa sangat berbahaya bila terdapat arus deras atau ombak besar secara tiba-tiba. Orang yang sedang dalam pengaruh alkohol dan obat-obatan dilarang untuk
berenang.
Kaca mata renang dapat mencegah mata orang yang memakainya dari iritasi. Berenang di air
kotor akan menyebabkan penyakit kulit dan iritasi mata. Di kolam renang, bakteri penyebab penyakit dikendalikan dengan
pemberian kaporit. Pergantian air yang teratur akan meningkatkan kualitas air kolam yang sehat.
Perlengkapan
Berenang secara alami tidak membutuhkan perlengkapan atau pakaian khusus.
Manusia dapat berenang tanpa perlengkapan apapun dalam kondisi apapun. Berenang
yang ditujukan untuk rekreasi dan olahraga terkadang membutuhkan pakaian dan
perlengkapan khusus untuk membantu memudahkan bergerak di air.
Pakaian yang digunakan untuk berenang dirancang untuk memudahkan manusia
bergerak di air. Pakaian renang biasanya terbuat dari bahan karet yang mengikuti bentuk tubuh untuk menghindari masuknya udara ke dalam pakaian. Pakaian
renang juga dirancang untuk mempercepat pergerakan manusia di air, rancangan seperti ini ditujukan bagi kegiatan berenang untuk
kompetisi.
Selain pakaian yang dirancang khusus, dalam berenang terkadang membutuhkan
perlengkapan khusus seperti kaca mata renang, ban renang, penutup telinga dan hidung, penutup kepala. Secara umum perlengkapan
renang tersebut ditujukan untuk memudahkan berenang dan menghindari risiko yang
timbul akibat berenang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar